Gambar Sampul IPA · Bab 8 Listrik Dinamis
IPA · Bab 8 Listrik Dinamis
DewiGanawati

24/08/2021 13:36:32

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Listrik Dinamis

155

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.

P

eta

K

onsep

Listrik Dinamis

Voltmeter

membahas

Beda Potensial

Amperemeter

Arus Listrik

Pengukuran

Beda Potensial

Arus Listrik

antara lain

diukur dengan

diukur dengan

Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut

yang merupakan kunci dan cara memahami materi ini.

Ampermeter

Arus listrik

Beda potensial

Voltmeter

Tuti yang baru berusia lima tahun, pada suatu pagi bermain-main lampu senter.

Ia menekan tombol merah, ternyata lampu senter menyala. Sambil melihat ibunya

yang sedang menyapu, tangan Tuti memutar-mutar tutup senter sampai akhirnya

tutup senter itu lepas. Tuti menekan tombol merah. Ia sangat heran karena lampu

senter tidak menyala. Dari kejadian yang dilakukan oleh Tuti memunculkan suatu

pertanyaan yaitu:

1. Apa yang menyebabkan lampu senter menyala?

2. Mengapa jika tutup lampu senter dilepas atau dikendorkan, lampu tersebut

tidak dapat menyala?

Pertanyaan-pertanyaan di atas berhubungan dengan listrik dinamis.

Untuk menjawabnya marilah kita pelajari materi berikut.

Bab

8

Listrik Dinamis

K

ata

K

unci

I=

Q

t

IPA Terpadu IX

156

A. Tujuan

Mengamati cara kerja suatu rangkaian listrik.

B. Alat dan Bahan

1. Sebuah baterai dan tempatnya

2. Sebuah lampu pijar

3. Sakelar lengkap dengan kabel penghubung

C. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Rangkailah baterai, lampu, dan sakelar menggunakan kabel

penghubung seperti pada gambar di bawah ini.

3. Tekan sakelar, sehingga posisi sakelar seperti pada gambar

a.

4. Amati lampu pijar. Apa yang terjadi?

5. Tekan sakelar, sehingga posisi sakelar seperti pada gambar

b (sakelar terbuka.

6. Amati keadaan lampu pijar. Apa yang terjadi?

7. Diskusikan dengan teman sekelompok kalian mengapa semua

itu terjadi?

8. Gunakan hasil diskusi dan hasil pengamatan untuk menjawab

pertanyaan berikut ini:

a. Rangkaian listrik pada Kegiatan 8.1, pada saat sakelar

dalam keadaan tertutup disebut rangkaian listrik tertutup

sedangkan pada saat sakelar dalam keadaan terbuka

disebut . . . .

Kegiatan 8.1

(b)

Sakelar terbuka

(a)

Sakelar tertutup

Listrik Dinamis

157

b. Pada saat sakelar tertutup, terdapat perbedaan . . .

sehingga terjadi aliran . . . .

c. Pada saat sakelar terbuka, tidak terdapat perbedaan . . .

sehingga tidak terjadi aliran . . . .

D. Hasil Pengamatan:

Buatlah kesimpulan disertai suatu alasan!

A. Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

1. Arus Listrik

Analisis dari lampu senter dan kegiatan 8.1 dapat

diterangkan secara fisika. Dengan adanya beda

potensial yang ditunjukkan oleh sumber tegangan

menyebabkan adanya aliran muatan. Banyaknya aliran

muatan,

Q

, per satuan waktu,

t

, disebut arus muatan,

I

. Jika aliran muatan positif disebut arus listrik atau

kuat arus. Secara matematika dapat ditulis,

I=

Q

t

Dengan

Q

dinyatakan dalam satuan coulomb (C),

t

dalam satuan sekon, dan kuat arus dinyatakan

dalam satuan ampere (A). Oleh karena itu, ampere

dapat dinyatakan sebagai coulomb per sekon dan 1

ampere adalah 1 coloumb muatan yang mengalir

dalam waktu 1 sekon. Seperti pada satuan panjang

atau massa, satuan kuat arus dapat dinyatakan

dalam satuan yang lebih kecil yaitu miliampere (mA)

dan mikroampere (

P

A).

Hubungan satuan-satuan tersebut sebagai berikut:

1

P

A=

1

1.000

Aatau1 mA= 10

–3

A

1

P

A=

1

1.000.000

Aatau1 mA= 10

–6

A

IPA Terpadu IX

158

Setelah kalian mempelajari tentang arus listrik, apakah perbedaan antara

arus listrik dengan kuat arus listrik?

Tugas

Apabila dalam suatu penghantar mengalir

elektron sebanyak

N

dan masing-masing elektron

bermuatan

e

coulomb, dengan

e

= 1,6 × 10

–19

coulomb, maka kuat arus

I

adalah:

I=

Ne

t

Arus listrik memiliki arah yaitu dari potensial tinggi

ke potensial rendah. Oleh karena itu, arus listrik

termasuk besaran vektor. Sedangkan kuat arus

listrik tidak memiliki arah, maka kuat arus listrik

termasuk besaran skalar.

Amperemeter

adalah alat untuk mengukur kuat

arus listrik. Untuk mengukur kuat arus listrik, diukur

dengan amperemeter, yang disusun secara seri atau

berurutan dengan komponen yang akan diukur kuat

arusnya. Mengapa harus dipasang seri? Penyusunan

amperemeter untuk mengukur kuat arus yang lewat

pada lampu dalam sebuah rangkaian ditunjukkan

oleh Gambar 8.1.

Gambar 8.1

Mengukur kuat arus

A

X

Listrik Dinamis

159

2. Beda Potensial

Aliran muatan dipengaruhi besar kecilnya

potensial dari satu titik ke titik yang lain. Dengan

kata lain, besarnya beda potensial akan

mempengaruhi banyak muatan yang mengalir dalam

suatu penghantar. Oleh karena itu, ada hubungan

antara beda potensial dengan muatan listrik.

Perpindahan muatan dari satu titik ke titik yang lain

diperlukan energi. Jika muatannya adalah muatan

elektron, maka dapat ditulis kembali dalam

persamaan,

W

=

e V

Dengan satuan untuk energi adalah joule,

sehingga berdasarkan persamaan di atas, joule

dapat dinyatakan dengan satuan coulombvolt atau

elektronvolt (eV).

Contoh soal 8.1:

Di dalam suatu penghantar dialiri muatan listrik

sebesar 360 coulomb dalam waktu satu menit.

Berapa besar arus listrik yang mengalir dalam

penghantar tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui :

Q

= 360 coulomb

t

= 1 menit = 60 sekon

Ditanya

:

I

= . . . ?

Jawab

:

I

=

Q

t

=

360C

60s

= 6 ampere

IPA Terpadu IX

160

Lampu

2,5 V

L

A

1,5 V

+

B. Mengukur Besar Arus Listrik dan

Beda Potensial Listrik

1. Mengukur Arus Listrik

A. Tujuan

Mengukur besarnya kuat arus dalam suatu rangkaian

B. Alat dan Bahan

1. Dua buah baterai

2. Sebuah lampu bohlam

3. Kabel penghubung

4. Papan rangkaian

5. Sebuah AVOmeter

C. Cara Kerja

1. Hubungkan sebuah bola lampu dan sebuah baterai

menggunakan kabel penghubung pada papan rangkaian,

seperti gambar di bawah ini.

2. Siapkan AVOmeter untuk mengukur kuat arus listrik yang

mengalir dalam suatu rangkaian DC dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Masukkan colok merah ke terminal positif (+) dan colok

hitam ke terminal negatif (–).

b. Putarlah sakelar pilih ke daerah pengukuran DC – A.

Kegiatan 8.2

Listrik Dinamis

161

c. Bila jarum penunjuk tidak tepat pada angka nol

aturlah pengeset jarum.

d. Bila jarum penunjuk sudah tepat pada angka nol, maka

AVO meter telah siap digunakan untuk mengukur arus

yang mengalir pada rangkaian DC.

3. Gunakan AVO meter yang berfungsi sebagai amperemeter,

dengan skala batas ukur sampai 1 A.

4. Amati apa yang terjadi pada lampu bohlam tersebut.

5. Apabila lampu menyala, catatlah hasil penunjuk

amperemeter. Berapa angka yang ditunjukkan pada

amperemeter?

6. Lepaslah salah satu kabel penghubung pada lampu. Apa

yang terjadi?

7. Pada saat lampu mati, berapa besar kuat arusnya?

8. Bagaimana pendapat kalian tentang hubungan antara

amperemeter dengan nyala atau matinya lampu dalam

suatu rangkaian listrik?

9. Lakukan dengan cara yang sama, namun gunakan 2 baterai

dalam rangkaian tersebut. Dengan menggunakan dua

baterai, berapa besar sumber tegangan yang digunakan?

10. Apabila dibandingkan dengan menggunakan satu baterai,

bagaimana keadaan nyala lampu ini?

11. Bagaimana hubungan besar kuat arus terhadap sumber

tegangan?

D. Hasil Pengamatan

Buatlah kesimpulan yang disertai alasan untuk menganalisis

pernyataan-pertanyaan berikut:

1. Hubungan kuat arus dengan beda potensial,

2. Nyala lampu dengan sumber tegangan,

3. Apa artinya jika angka amperemeter menunjukan angka

nol, dan

4. Apakah angka yang ditunjukkan oleh amperemeter sama

dengan kuat arus yang lewat pada lampu atau kuat arus

yang dihasilkan oleh sumber tegangan?

IPA Terpadu IX

162

2. Pengukuran Sumber Tegangan atau Beda Potensial

Secara kualitatif kita bisa menentukan besar suatu

tegangan dari sumber tegangan yang digunakan

dalam suatu rangkaian listrik. Misalkan, suatu baterai

yang kalian gunakan dalam rangkaian pada Kegiatan

8.2, tertera 1,5 V atau mungkin 3 V. Angka ini adalah

angka yang ditunjukkan oleh suatu industri di mana

baterai itu dibuat. Bagaimana cara membuktikan

bahwa angka-angka tersebut adalah benar adanya?

Oleh karena itu, kita perlu mengadakan pengukuran

yaitu dengan suatu alat yang disebut voltmeter.

A. Tujuan

Menentukan besar sumber tegangan dari suatu rangkaian.

B. Alat dan Bahan

1. 4 buah baterai

2. Basicmeter (voltmeter)

3. Kabel secukupnya

4. Kotak tempat baterai

C. Cara Kerja

1. Beri tulisan pada masing-masing baterai

E

1

,

E

2

,

E

3

, dan

E

4

.

2. Cara menggunakan Basicmeter:

Sebelum kita menggunakan Basicmeter, marilah kita pelajari

dahulu mikroamperemeter. Bagian-bagian mikroamperemeter:

a. Jarum penunjuk

b. Terminal (+) mikroampere

c. Terminal (–) mikroampere

d. Skala penunjuk

e. Sekrup pengatur nol

Catatan:

a. Apabila dalam mikroamperemeter dipasang hambatan

depan (

R

– depan) atau hambatan Shunt (

R

– Shunt)

maka mikroamperemeter itu disebut Basicmeter Unit

(BMU). Basic Meter Unit ini sering hanya disebut Basicmeter.

b. Kalau Basicmeter digunakan untuk mengukur kuat arus

searah (DC) maka padanya harus dipasang

R

– Shunt.

Kegiatan 8.3

Listrik Dinamis

163

R

– Shunt tampak samping

R

– depan tampak samping

Terminal +

dari depan

Te r m i n a l –

dari

R

depan

(com)

Te r m i n a l +

dari

R

Shunt (com)

Te r m in a l –

dari

R

Shunt

Batas ukur

R

depan

Rangkaian

hambatan

R

– Shunt tampak atas

R

– depan terminal atas

Batas ukur

R

–shunt

Rangkaian

hambatan

Colok +

Colok –

com

Colok –

Colok +

com

c. Sedangkan untuk mengukur beda potensial atau beda

tegangan maka pada mikroamperemeter harus dipasang

R

– depan. Lihat gambar di bawah ini.

Terminal positif (+) dan negatif (–) dari mikroamperemeter

berfungsi sebagai penghubung atau soket untuk colok-

colok dari

R

– Shunt atau

R

– depan.

Batas ukur dari BMU sudah berubah sesuai dengan

batas ukur yang tertera dalam

R

– depan atau

R

– Shunt

yang kita pilih.

d. Cara membaca skala pengukuran Basic Meter Unit (BMU)

sebagai berikut:

Skalayangditunjuk

Skala maksimum

batasukur

3. Aturlah batas ukur Basicmeter pada posisi 10 volt.

4. Ukurlah tegangan tiap baterai (sel) menggunakan Basic

meter. Catat hasil pengukuran kalian.

5. Ambil 2 buah baterai

E

1

dan

E

2

kemudian rangkailah secara

seri, seperti gambar berikut ini.

IPA Terpadu IX

164

6. Ukur dan catatlah hasil penunjukan voltmeter.

7. Ambillah baterai

E

3

kemudian ketiga baterai

E

1

,

E

2

, dan

E

3

dirangkai secara seri. Ukur dan catat hasil penunjukan

voltmeter.

8. Ambillah baterai

E

4

kemudian keempat baterai,

E

1

,

E

2

,

E

3

, dan

E

4

dirangkai secara seri! Ukur dan catat hasil penunjukan

voltmeter.

9. Hitunglah tegangan terminal E

T

masing-masing untuk,

E

T

=

E

1

+

E

2

+

E

3

+ . . . .+

E

n

,

D. Hasil Pengamatan

Buatlah kesimpulan yang disertai alasan dari data yang kalian

peroleh! Berilah pernyataan yang berkaitan dengan hasil

pengukuran secara seri dengan penjumlahan secara

matematika, apakah ada perbedaan dan mengapa!

Info

MEDIA

Basicmeter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi ganda.

Basicmeter bisa digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dan juga

beda potensial.

Listrik Dinamis

165

Kegiatan 8.4

1. Lakukan dengan cara yang sama seperti pada Kegiatan 8.3,

namun baterai tersebut kalian susun secara paralel, seperti

gambar di bawah ini. Catatlah hasil pengukuran kalian.

Buatlah kesimpulan yang disertai alasan dari data yang sudah

diperoleh! Berilah pernyataan yang berkaitan dengan hasil

pengukuran secara paralel jika nilai

E

T

sama dengan nilai

E

dari

masing-masing baterai. Apakah ada perbedaan dan mengapa?

Setelah kalian melakukan kegiatan sendiri/kelompok untuk

rangkaian paralel, apa yang bisa kalian kemukakan tentang

perbedaan sumber tegangan yang disusun secara seri dan paralel.

Pada susunan seri, terminal positif dihubungkan dengan terminal

negatif dan seterusnya, sebaliknya untuk susunan paralel,

terminal positif semua dihubungkan bersama begitu pula untuk

semua terminal negatif.

Dari hasil kegiatan 8.3 dan 8.4, menunjukkan bahwa besarnya

tegangan terminal

E

T

, untuk sumber tegangan,

E

, yang disusun

secara seri merupakan jumlah dari setiap sumber tegangan.

Secara matematika dapat ditulis,

E

T

=

E

1

+

E

2

+

E

3

+ . . .

E

n

Sebaliknya untuk sumber tegangan yang sama disusun secara

paralel maka tegangan terminal yang didapatkan adalah sama

dengan sumber tegangan untuk satu sumber tegangan (satu

baterai),

E

T

=

E

1

=

E

2

=

E

3

= . . .

E

n

IPA Terpadu IX

166

Sistem penggunaan baterai secara paralel biasa digunakan oleh

seseorang yang akan menghidupkan salah satu mobil yang

kebetulan akinya dalam posisi lemah arus sehingga tidak kuat untuk

menghidupkan mesin saat distater. Prinsip yang digunakan adalah

di mana baterai yang lemah (

R

-nya tinggi) dihubungkan secara

paralel dengan baterai yang sehat (

R

-nya rendah) yang akan

mengalirkan arus sehingga mobil dapat distater. Jika setiap sumber

tegangan berbeda disusun secara paralel tentunya akan

mendapatkan situasi yang lebih kompleks.

Dari hasil pengukuran pada Kegiatan 8.3 dan 8.4 mengapa

tegangan yang terukur sebelum dan sesudah dirangkai dengan

lampu, menghasilkan tegangan terminal yang berbeda baik secara

seri maupun paralel jika dibandingkan dengan angka yang tertera

pada masing-masing baterai. Untuk mengetahui jawabannya

kalian bisa melakukan kegiatan secara kelompok untuk mengukur

kuat arus maupun tegangan yang melewati lampu. Lihat voltase

dan arus maksimumnya yang tertera pada lampu pijar sebelum

dirangkai, misalkan tertera 2,4 V, 0,5 A, apa artinya?

2. Perhatikan gambar di bawah ini. Lakukan pengukuran tegangan

yang lewat lampu dengan menggunakan voltmeter. Catatlah hasil

pengukuran yang sudah kalian peroleh.

Hasil Pengamatan

Berdasarkan data yang kalian peroleh, bandingkan tegangan pada

catu daya dengan tegangan pada bola lampu! Kesimpulan apa yang

kalian dapat?

Contoh soal 8.2

Tiga buah baterai yang masing-masing memiliki GGL

sebesar

E

, dirangkai secara seri maka berapakah GGL

total atau GGL terminalnya?

L

V

Listrik Dinamis

167

Refleksi

Rangkuman

Penyelesaian:

Diketahui :

n

= 3 buah

GGL

=

E

Seri

Ditanya

:

E

T

= . . . ?

Jawab

:

E

T

=

E

+

E

+

E

=

nE

= 3

E

1. Arus listrik: aliran muatan listrik karena adanya beda potensial

pada sumber tegangan.

2. Arus listrik dinyatakan dalam besaran kuat arus listrik

I=

Q

t

3. Amperemeter: alat untuk mengukur kuat arus listrik.

4. Beda potensial mempengaruhi besar kecilnya aliran muatan.

5. Untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain

dibutuhkan energi sebesar:

W = e V

6. Voltmeter: alat untuk mengukur beda potensial.

Sebagai bahan refleksi untuk menguji kemampuan kalian tentang

listrik dinamis, jelaskan terjadinya arus listrik dan cara

mengukurnya, serta sebutkan penerapan listrik dinamis di

lingkungan sekitar kalian! Jika kalian mampu menjawab pertanyaan

di atas, silakan melanjutkan pembelajaran ke bab berikutnya.

IPA Terpadu IX

168

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara

memberi tanda silang (X) pada huruf

a, b, c,

atau

d

!

1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu

penghantar dinamakan . . . .

a. arus elektron

b. kuat arus

c. arus listrik

d. kapasitas

2. Arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian tertutup, jika . . . .

a. terdapat hambatan

b. terdapat beda potensial di antara dua titik

c. dipasang sumber tegangan sehingga potensialnya menjadi sama

d. dipasang sakelar

3. Perbedaan antara arus listrik dan kuat arus listrik, yaitu . . . .

a. arus listrik memiliki arah sedangkan kuat arus listrik tidak

b. arus listrik besaran skalar sedangkan kuat arus listrik besaran

vektor

c. keduanya memiliki arah yang berlawanan

d. arus listrik terjadi dari muatan sedangkan kuat arus listrik terjadi

dari elektron

4. Ani mengukur besar arus yang lewat pada suatu penghantar.

Ternyata ia dapatkan hasil 36 miliampere. Data yang diperoleh Ani

ini setara dengan . . . .

a. 3,6 x 10

–3

ampere

b. 3,6 x 10

–2

ampere

c. 3,6 ampere

d. 36 ampere

5. Muatan listrik sebesar satu coulomb yang mengalir selama satu

detik disebut . . . .

a. satu farad

b. satu coulomb detik

c. satu ohm

d. satu ampere

Uji Kompetensi

Listrik Dinamis

169

6. Ali melakukan percobaan, ia mendapatkan hasil pengukuran besar

arus listrik yaitu 4,2 mikroampere. Hasil ini setara dengan . . . .

a. 4,2 × 10

–6

A

b. 4,2 × 10

–5

A

c. 4,2 A

d. 42 A

7. Seorang anak hendak mengukur besar arus yang mengalir melalui

bola lampu pijar menggunakan amperemeter. Maka amperemeter

dan lampu pijar harus disusun secara . . . .

a. campuran

b. seri

c. paralel

d. seri dan dapat pula paralel

8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

1) Aliran arus listrik dari potensial tinggi ke rendah.

2) Aliran arus listrik selalu melawan arah aliran elektron.

3) Besarnya arus listrik tidak dapat diukur.

4) Arus listrik mengalir memerlukan penghantar.

Pernyataan di atas yang benar adalah . . . .

a. 1, 2

b. 1, 2, dan 3

c. 1, 2, dan 4

d. 1, 2, 3, dan 4

9. Selama sepuluh detik banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam

penghantar sebesar 20 coulomb, maka kuat arus listriknya . . . .

a. 200 ampere

b. 20 ampere

c. 10 ampere

d. 2 ampere

10. 240 coulomb muatan listrik mengalir melalui penghantar selama

t

detik. Apabila besar arus yang timbul 2 ampere. Maka

t

adalah . . . .

a. 2 menit

b. 4 menit

c. 12 menit

d. 120 menit

IPA Terpadu IX

170

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Empat buah baterai masing-masing memiliki GGL 1,5 volt dan

hambatan dalam 0,1 ohm, dirangkai seri. Kemudian rangkaian seri

baterai ini dihubungkan dengan hambatan 5,6 ohm sehingga terjadi

aliran listrik. Hitunglah besar arus yang keluar dari sumber tegangan

tersebut!

2. Empat buah baterai masing-masing memiliki GGL dan hambatan

dalam 1,5 volt dan 0,1 ohm. Keempat baterai dirangkai paralel.

Kemudian rangkaian ini dihubungkan dengan hambatan sebesar

5,975 ohm sehingga terjadi aliran listrik. Hitunglah besar arus yang

timbul pada rangkaian ini!

3. Sebuah penghantar dilalui arus listrik sebesar 150 miliampere.

Berapakah muatan listrik yang dapat dipindahkan selama 10 menit?

4. Sebuah sumber tegangan mengeluarkan energi sebesar 2.500 joule

untuk memindahkan 100 coloumb muatan listrik dan satu titik ke

titik lain. Berapakah beda potensial sumber tegangan tersebut?

5. Sebuah sumber tegangan mengeluarkan energi 15.000 joule. Jika

beda potensial sumber adalah 150 volt, tentukan besar muatan

yang dipindahkan!

Proyek

Buatlah lampu kelap-kelip bersama kelompok kalian dengan

rangkaian paralel dan seri. Kemudian bandingkan hasil pengamatan

kalian.